Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan komunikasi antar budaya yang dihadapi oleh karyawan ekspatriat Australia dan China di PT. IKIP, serta mengembangkan strategi efektif untuk mengatasi hambatan tersebut. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan produktif, serta memanfaatkan keanekaragaman budaya sebagai sumber inovasi dan keunggulan kompetitif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivisme, yang menekankan pemahaman mendalam dan kontekstual terhadap fenomena komunikasi antar budaya. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi langsung dengan karyawan ekspatriat dari Australia dan China. Teori Dimensi Budaya Geert Hofstede digunakan sebagai kerangka kerja untuk menganalisis perbedaan budaya dan mengembangkan strategi komunikasi yang efektif. Penelitian ini mengungkapkan bahwa perbedaan bahasa, gaya komunikasi, nilai dan norma budaya, serta isyarat nonverbal menjadi hambatan utama dalam komunikasi antar budaya di PT. IKIP. Strategi-strategi seperti pelatihan bahasa, pelatihan kesadaran budaya, pembentukan tim lintas budaya, pengembangan sistem komunikasi internal, program mentoring, dan mekanisme evaluasi dan umpan balik terbukti efektif dalam mengatasi hambatan komunikasi ini. Implementasi strategi-strategi ini meningkatkan keterampilan komunikasi karyawan, memperkuat kerja sama tim, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan inklusif.

Kata Kunci: Komunikasi Antar Budaya, Hambatan Komunikasi, Strategi Komunikasi, Perbedaan Budaya, Tempat Kerja Antarbudaya.